NTT--
Kondisi permasalahan menyangkut kekurangan soal Ujian Nasional (UN)
sebagai dampak dari kekurangsempurnaan mekanisme pencetakan dan
distribusi memang menjadi permasalahan beruntun di provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT).
Solusi yang ditawarkan pemerintah adalah dengan menggandakan soal
dan lembar jawaban. "Disinilah circle of trust bekerja. Dengan saling
percaya dalam menjaga kerahasiaan soal tersebut," ujar ketua
penyelenggara pelaksanaan UN di NTT, Frans Umbu Data, saat melakukan
koordinasi pelaksanaan di Kupang Hari ini (18/04).Mekanisme proses penggadaan soal tersebut tentunya dilakukan dengan pengawasan ketat oleh pihak aparat kepolisian, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan pengawas independen dari perguruan tinggi. "Disinilah filosofi UN ketika semua pihak harus saling menjaga kepercayaan, termasuk keamanan soal-soal UN yang digandakan. Ini pembelajaran positif bagi kita semua," menurut Frans yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Nusa Cendana, NTT.
UN sebagai bentuk evaluasi standardisasi pendidikan nasional mutlak harus terus dilaksanakan. Frans berpendapat bahwa ketika sistem menggunakan Kurikulum Nasional berarti harus dievaluasi dengan sistem yang nasional juga. "Kami berupaya terus secara objektif untuk pelaksanaan UN dan harus yakin bahwa inilah bentuk pembelajaran sesungguhnya bagi semua pihak," harapnya. [FA]
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1244
Tidak ada komentar:
Posting Komentar